Thursday, September 27, 2018

Ciri-ciri Dikotil dan Monokotil


Tumbuhan Dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbunga yang memiliki biji berkeping dua. Kita bisa melihat dari bijinya. Apabila kita belah bijinya akan terdapat dua keping. Tumbuhan yang masuk ke dalam kelompok dikotil ini mempunyai sepasang daun lembaga. Daun lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan demikian sebagian besar anggotanya memiliki biji yang mudah sekali terbelah menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.

Ciri-ciri Tumbuhan Dikotil

1. Jumlah kotiledon (daun lembaga) nya dua.
2. Akarnya berupa akar tunggang dengan akar utama yang lebih besar dari akar sekunder.
3. Bentuk tulang daunnya cenderung menjari atau menyirip.
4. Bagian tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung akar.
5. Pada organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar pada tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan makanan.
6. Bunga umumnya berjumlah 2, 4 dan 5 atau kelipatannya.
7. Berkas pengangkut pada batang pembuluh kayu dan pembuluh tapis letaknya teratur.
8. Batang berkambium dan bercabang-cabang, mempunyai banyak dahan dan ranting.

Contoh Tumbuhan Dikotil

Seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa tumbuhan dapat dikelompokkan berdasarkan kelompok/suku tumbuhan termasuk tumbuhan dikotil yang dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu:
1. Suku jarak-jarakan (Euphorbiaceae)
Contohnya adalah jarak, kapas, ubi dan lain-lain.
2. Suku jambu-jambuan (Myrtaceae)
Contohnya antara lain : jambu air, jambu biji, jambu monyet.
3. Suku terong-terongan (Solanaceae)
Contohnya antara : terong, tomat, kentang.
4. Suku polong-polongan (Leguminoceae)
Contohnya adalah : kacang, pete. kedelai.
5. Suku komposite (Compositae)
Contohnya antara lain : bunga matahari, bunga dahlia, bunga krisan.
6. Suku mangga-manggaan (Mangifera)
Contohnya adalah aneka jenis mangga.
7. Suku ara-araan (Moraceae)
Contohnya adalah beringin, mahoni, jati.
8. Suku lerak-lerakan (Sapindaceae)
Contohnya antara lain : rambutan, kelengkeng, leci.

Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil adalah tumbuhan yang bagian bijinya tunggal atau mono atau tidak berkeping. Bijinya berupa biji utuh tidak terbelah.

Ciri-ciri Tumbuhan Monokotil

1. Jumlah kotiledon (daun lembaga) nya satu.
2. Akarnya berupa akar serabut.
3. Umumnya bentuk tulang daunnya sejajar.
4. Batang tidak berkambium.
5. Batang tidak bercabang.
6. Bagian-bagian bunga kelipatan 3.

Contoh Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan monokotil atau tumbuhan dengan biji berkeping satu dikelompokkan menjadi 5 suku yaitu:
1. Suku rumput-rumputan (Graminae)
Contohnya antara lain : padi, jagung, gandum.
2. Suku pinang-pinangan (Palmae)
Contohnya adalah kelapa, sagu, pinang, salak, kurma.
3. Suku pisang-pisangan (Musaceae)
Contohnya adalah semua jenis pisang.
4. Suku anggrek-angrekan (Orchidaceae)
Contohnya adalah anggrek, vanili.
5. Suku jahe-jahean (Zingiberaceae)
Contohnya antara lain : jahe, kunyit, lengkuas, kencur, temu lawak.

Perbedaan Tumbuhan Dikotil dan Monokotil

Berdasarkan penjelasan tadi bahwa tumbuhan dapat digolongkan berdasarkan kepingan bijinya yaitu tumbuhan dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan berbiji atau berkeping dua sedangkan tumbuhan monokotil adalah tumbuhan berbiji berkeping satu.

Perbedaan tumbuhan dikotil dan juga monokotil sangatlah jelas terlihat dari ciri-cirinya diantaranya adalah bentuk akar, tulang daun, tudung akar, jumlah keping biji, kandungan akar dan batang, jumlah kelopak bunga, akar dan batang.

Berikut ini adalah perbedaan ciri-ciri pada tumbuhan dikotil dan monokotil berdasarkan ciri fisik yang dapat kita amati yaitu:
1. Jumlah keping biji atau kotiledon
* Dikotil : Memiliki dua buah keping biji
* Monokotil : Hanya memiliki satu buah keping biji

2. Bentuk tulang daun
* Dikotil : Menyirip atau menjari
* Monokotil : Melengkung atau sejajar

3. Jumlah kelopak bunga
* Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
* Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga

4. Bentuk akar
* Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
* Monokotil : Memiliki sistem akar serabut

5. Tudung akar
* Dikotil : Tidak terdapat tudung akar
* Monokotil : Memiliki tudung akar

6. Kandungan akar dan batang
* Dikotil : Memiliki kambium
* Monokotil : Tidak memiliki kambium

7. Pelindung akar dan batang lembaga
* Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
* Monokotil : Adanya batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / koleorhiza

8. Pertumbuhan akar dan batang
* Dikotil : Pohonnya dapat tumbuh berkembang menjadi besar
* Monokotil : Umumnya tumbuhan perdu dan tidak bisa tumbuh membesar namun ada beberapa tumbuhan monokotil yang pohonnya menjulang tinggi.

Anatomi Tumbuhan

ANATOMI TUMBUHAN



Anatomi tumbuhan atau fitotomi adalah melihat keseluruhan fisik sebagai bagian-bagian yang secara fungsional berbeda. Anatomi tumbuhan biasanya dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan hierarki dalam kehidupan:
  • Organologi, mempelajari struktur dan fungsi organ berdasarkan jaringan-jaringan penyusunnya;
  • Histologi, mempelajari struktur dan fungsi berbagai jaringan berdasarkan bentuk dan peran sel penyusunnya; dan
  • Sitologi, mempelajari struktur dan fungsi sel serta organel-organel di dalamnya, proses kehidupan dalam sel, serta hubungan antara satu sel dengan sel yang lainnya. Sitologi dikenal juga sebagai biologi sel.
Morfologi tumbuhan juga sering kali dikaji bersama-sama dengan anatomi tumbuhan.
A.  AKAR
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
  • Akar serabut : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
  • Akar tunggang : Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Anatomi akar terdiri dari:
  • Kambium : lapisan sel hidup pada tumbuhan yang aktif membelah berfungsi untuk memperbesar batang, terletak di antara kulit dan kayu.
  • Pembuluh tapis (floem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan berlubang – lubang halus sehingga membentuk pembuluh. Fungsinya untuk mengangkut zat makanan dari akar keseluruh tubuh tumbuhan.
  • Pembuluh kayu (xylem) : deretan sel yang dindingnya searah dengan poros akar – batang dan menyatu. Fungsinya untuk menyalurkan air yang mengandung mineral dari akar ke daun dan bagian lain tubuh.
B.  BATANG
Batang tumbuhan mempunyai bentuk berbeda – beda. Pada umumnya batang dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
  • Batang  Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya besar, tinggi, dan bercabang – cabang. Daun tumbuhan ini biasanya rimbun. Contohnya : mangga, jati, pohon jambu, dan lainnya.
  • Batang Tidak Berkayu
Tumbuhan jenis ini biasanya tidak terlalu tinggi dan daunnya menempel pada batang. Contohnya : jagung dan tebu.
  • Batang Semu
Tumbuhan jenis ini berupa pelepah – pelepah yang membentuk batang. Contohnya : pisang.
Keterangan struktur anatomi batang, yaitu :
  1. Epidermis        : epidermis batang mempunyai sel – sel silika dan sel – sel gabus, misalnya pada batang tebu (Saccharum officinarum), dan kadang – kadang di lapisi oleh sel kutikula.
  2. Periderm          : selaput luar epidermis yang terdapat di sekeliling mulut membentuk tonjolan berbentuk piala.
  3. Kortek             : lapisan luar suatu organ, pada tumbuhan di bawah epidermis sebelah luar silinder pusat, terdiri dari sel – sel parenkim.
  4. Floem primer   : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
  5. Floem sekunder           : terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
  6. Kambium        : lapisan sel hidup terletak di kulit dan kayu, yang membuat jaringan kayu baru ke sebelah dalam dan membuat jaringan kulit baru ke sebelah luar. Fungsinya untuk memperbesar batang.
  7. Xylem sekunder          : terdiri dari unsur trakeal, serabut xylem dan parenkim kayu.
  8. Xylem primer  : dibentuk oleh prokambium ujung batang dan akar.
C.  DAUN
Daun mempunyai bentuk yang bermacam – macam. Bentuk daun dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu :
ø     Bentuk bulat atau bundar : teratai besar.
ø     Bentuk perisai : daun jarak.
ø     Bentuk jorong : daun nangka dan nyamplung.
ø     Bentuk memanjang : daun sirkaya dan sirsak.
ø     Bentuk lanset : daun kamboja.
Keterangan gambar anatomi daun, yaitu :
  • Epidermis terbagi atas epidermis atas dan epidermis bawah. Epidermis berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
  • Jaringan palisade atau jaringan tiang adalah jaringan yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis
  • Jaringan spons atau jaringan bunga karang yang berongga. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
  • Berkas pembuluh angkut yang terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam-garaman yang diserap akar dari dalam tanah ke daun (untuk digunakan sebagai bahan fotosintesis). Sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan.
  • Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis. Kemudian stoma akan mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2, sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi juga bernafas melalui lentisel yang terletak pada batang.
—D.  BUNGA
Mahkota bunga : untuk memikat serangga yang menolong penyerbukan.
Benang sari : merupakan alat kelamin jantan pada tumbuhan, mengandung tepung sari.
Kelopak : pembungkus bunga selagi kuncup.
Putik : alat kelamin betina pada tumbuhan, yang akan menjadi bakal buah.
Dasar bunga : terletak di pangkal bunga, tempat melekatnya perhiasan bunga dan alat pembiakan.
Tangkai bunga : tempat melekatnya bunga.
—E.  BUAH
Buah merupakan perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian – bagian bunga lainnya. Buah terdiri atas kulit buah, daging buah dan biji.
F.  BIJI
Keterangan struktur anatomi biji, yaitu :
  • Kulit biji          : terletak di bagian luar biji dan melapisi seluruh bagian biji.
  • Hipokotil         : bagian bawah aksis (pangkal) yang melekat pada kotiledon.
  • Radikula          : bagian terminal (ujung).
  • Epikotil           : bagian atas pangkal.
  • Plumula           : bagian ujung, yaitu pucuk dengan sepasang daun.
  • Kotiledon        : bagian cadangan makanan.
sumber : http://penapun-tertoreh.blogspot.com/2010/04/anatomi-tumbuhan.html

Morfologi Tumbuhan

Pengertian dan Latar Belakang Morfologi Tumbuhan


Morfologi itu Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan-tumbuhan adalah botani. Dasar-dasar ilmu botani modern baru diletakkan pada abad ke XVII dan XVIII, yaitu dengan dapat dijelaskannya hal-hal yang ganjil dan yang belum jelas sebelumnya dengan cara melakukan percobaan dan penelitian-penelitian sehingga terungkaplah hukum-hukum dasar mengenai dunia tumbuh-tumbuhan.
Terdapat beberapa cabang ilmu botani di antaranya adalah morfologi, morfologi adalah cabang ilmu botani yang mempelajari struktur luar tubuh tumbuhan yang bisa dilihat secara langsung. Hal inilah yang membuat kita dapat mengidentifikasi tumbuhan tersebut, apakah termasuk tumbuhan dikotil ataukah tumbuhan monokotil yaitu jenis tumbuhan biji belah.

Ini Teori Evolusi Biologi yang Mudah Dipahami!

Struktur Morfologi Tumbuhan

Coba kamu amati tumbuhan yang ada di lingkunganmu? Bagianbagian atau struktur morfologis apa saja yang kamu temukan? Struktur morfologi merupakan gambaran bentuk tubuh bagian luar dari suatu organisme. Struktur tumbuhan tingkat tinggi, seperti Gimnospermae dan Angiospermae dapat digambarkan sebagai berikut.
Pengertian Morfologi Tumbuhan Beserta Struktur dan Anatomi Lengkap
Struktur morfologi tumbuhan tingkat tinggi secara umum terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Struktur morfologi tumbuhan golongan Angiospermae tersebut berkaitan dengan kondisi lingkungan tempat hidupnya (darat/terestrial).
Di saat yang bersamaan, tumbuhan harus mengambil sumber daya dari tanah dan udara. Air dan mineral dari tanah, sedangkan udara adalah tempat tersedianya CO2 dan sinar matahari yang tidak dapat menembus tanah.
Oleh karena itu, tumbuhan memiliki sistem akar yang berada di bawah permukaan tanah dan sistem tunas yang di atas permukaan tanah. Setiap sistem saling membutuhkan satu sama lain.
sumber : https://www.quipper.com/id/blog/sbmptn/biologi-sbmptn/pengertian-morfologi-tumbuhan-beserta-struktur-dan-anatomi-lengkap/

Thursday, September 6, 2018

Lapisan Pelindung dan Pengilap

 Lapisan pelindung dan pengkilap, terinspirasi dari lapisan pelindung yang terdapat pada daun tumbuhan yang bernama lapisan lilin atau kutikula.



            Kutikula pada daun memiliki kegunaan untuk memperlambat proses penguapan yang terjadi pada daun serta kutikula sendiri memiliki sifat hidrofobik yaitu sifat untuk menolak air, sehingga air yang ada akan susah mengenai daun secara langsung.



            Begitu pula dengan lapisan pelindung dan pengkilap, biasanya lapisan ini digunakan untuk mempertahankan ketajaman warna maupun suatu benda tertentu baik dari air hujan, cahaya matahari, debu, kotoran, bakteri, dan sejenisnya. Apabila suatu benda tidak diberikan lapisan pelindung dan pengkilap, maka dapat dipastikan benda tersebut akan lebih cepat mengalami kerusakan secara alami.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/12956968#readmore